Kamis, 30 Desember 2010

Teka-Teki Imam Ghozali

Hmm...ini sebenarnya saya numpang copas dari kaskus dimari , ijin copas ya agan dahulukala, hehehe
kisah yang sangat menarik untuk disimak

Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya, lalu beliau bertanya ( Teka Teki ) :

Imam Ghazali: "Apakah yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini ?"Murid 1: "Orang tua"Murid 2: "Guru"Murid 3: "Teman"Murid 4: "Kaum kerabat"Imam Ghazali: "Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Surah Ali-Imran :185).
Imam Ghazali: "Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?"Murid 1: " Negeri Cina "Murid 2: "Bulan"Murid 3: "Matahari"Murid 4: "Bintang-bintang"Iman Ghazali: "Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".
Iman Ghazali: "Apa yang paling besar didunia ini ?"Murid 1: "Gunung"Murid 2: "Matahari"Murid 3: "Bumi"Imam Ghazali: "Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A"raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka." 
 Imam Ghazali: "Apa yang paling berat didunia?"Murid 1: "Baja"Murid 2: "Besi"Murid 3: "Gajah"Imam Ghazali: "Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka karena gagal memegang amanah."
Imam Ghazali: "Apa yang paling ringan di dunia ini ?"Murid 1: "Kapas"Murid 2: "Angin "Murid 3: "Debu"Murid 4: "Daun-daun"Imam Ghazali: "Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SHALAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan shalat " 
Imam Ghazali: "Apa yang paling tajam sekali didunia ini ?"Murid- Murid dengan serentak menjawab: " Pedang "Imam Ghazali: " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasan saudaranya sendiri.

Minggu, 26 Desember 2010

Kaca

Akhir dari setiap langkah yang kuambil untuk melihat... kutemukan benda yang membuat ku terhenyak, dalam sepi aku terperanjat akan kenyataan...kenapa?kenapa?kenapa? kenapa...
dari jauh, aku tak sanggup melihat dengan jelas, ,
bertanya tanya akan apa yang terdapat disana??! aku tak sanggup melihat dengan jelas, ,
mendekat diriku pada bayangan itu, langkah demi langkah aku ambil untuk mendekat, ,belum sanggup aku melihat dengan jelas, yang terlihat hanyalah bayangan yang kabur, , 
Aku sungguh tak mengerti kenapa kaki ini tak mau menghentikan langkahnya, yang kurasakan ia ingin berlari, memaksa ku untuk mendekati bayangan itu, memaksa ku untuk melihatnya. yang bisa kulakukan sekarang hanyalah mengikuti kaki ini melangkah, atau bahkan berlari, ,mungkin akan ada jawaban yang aku temukan disana, berharap kaki ini membawa ku pada tempat yang tepat, mengingat aku tak sanggup mengartikan bayangan yang aku hampiri, ,

Aaaa, ,aku tak mengerti apa yang ku inginkan
aku bertanya kepada kaki yang terus melangkah "kemana kau akan membawaku?".
 ia pun menjawab "tempat yang dekat dengan mu tapi terasa jauh oleh mu", 
"sungguh aku tak mengerti" , 
"kalau begitu kau akan mengerti, percaya saja pada ku", 
"apa masih jauh?kapan kita sampai?", 
"sudah aku beritahu tempat ini dekat, ,mendekatlah,kau akan sadar kita sudah sampai..."

berhentilah langkah ku...terhenyak,terkejut tak bisa ku hindari...
"aaa..pa apa ini?", "ini?kau bertanya pada ku?kenapa kau tak mengenalinya?", "ti..tidaak,aku tahu ini apa, tapi kenapa begitu kusam,kenapa bgitu kotor?", "kau tanyakan saja pada dirimu sendiri,hanya kamu yang bisa menjawab"
dalam sepi aku terperanjat akan kenyataan...
"Kenapa? kenapa kaca ini begitu kusam begitu kotor...kenapa kaca hati ku...".
kaca itu hanya diam tak bergeming, dan akupun menitikkan air mata dengan kondisi ini...
tak tega ia berkata "ah, sudahlah,sudah begini, tak usah nangis begitu melihat ku begini.", 
"mudah sekali kau bertanggapan begitu",
" gimana ya?!",
"kenapa kau jadi begini?",
"bagaimana kalo sebelum aku menjawab, aku bertanya padamu terlebih dahulu, sepertinya itu lebih baik...kemana selama ini kau pergi?kenapa kau acuh padaku?kenapa seolah kau tak pernah mau mendengarkan ku?" 
dan dari semua pertanyaan itu,aku hanya bisa diam...lebih tepatnya terdiam... 
Keheningan dingin memenuhi atmosfir, jelas saja hal ini terjadi..karena aku hanya bisa diam..terdiam mungkin lebih tepatnya, pikiran ku pun penuh..penuh akan pertanyaan dan pernyataan
kemana selama ini aku pergi?bukankah Tuhan ku menciptakan ia ada agar aku selalu berada disisinya?untuk menuju Ridha Tuhan ku, untuk melindungi ku, untuk kebaikan ku. Bukankah seharusnya aku pergi mengikuti kemana ia membawa?karena kaca hati yang tulus,murni nan bersih tak kan pernah menyesatkan...jujur apa adanya...
kenapa, kenapa aku acuh padanya? bukankah Tuhan ku menciptakan ia ada agar aku selalu memperhatikannya?untuk menuju Ridha Tuhan ku, untuk melindungi ku,untuk kebaikan ku. Bukankah seharusnya aku memperhatikan pesan suci yang tersirat, agar aku bisa melihat,merasakan mana yang benar dan mana yang salah,mana yang harus kukerjakan dan mana yang harus aku tinggalkan...agar selalu terlindung
kenapa, kenapa seolah aku tak pernah mau mendengarkannya? bukankah Tuhan ku menciptakan ia ada agar aku selalu mendengarkannya?untuk menuju Ridha Tuhan ku, untuk melindungi ku,untuk kebaikan ku. Bukankah seharusnya aku mendengarkan perkataaannya yang tulus mengarahkan agar aku tidak tersesat
kenapa,kenapa aku lalai, kenapa lalai bgtu menarik hingga aku tergoda??!padahal dia adalah musuh yang nyata
aaa. . .daya ku terlalu lemah, ia lebih memilih mengikuti pemikiran yang tergoda...
Air mata ku terjatuh dalam diam...
Dan akhirnya aku mencair kan kebekuan ini hanya dengan mengucapkan satu kata,satu kata yang aku ulang dan ulang...
"maaf... "
kaca pun bertanya "kenapa kau minta maaf kepada ku?aku hanya mengajukan pertanyaan, sebelum menjawab pertanyaan mu.."
"maaf..."
"aduh, jangan ajak aku menangis lagi untuk kesekian kalinya, cukup-cukup.."
"maaf..."
"iya, iya, iya...tapi sebelumnya maukah kau menolongku?"
aku menatap, dan aku tidak akan menolak, tidak setelah apa yg kulakukan...
dan aku tidak mau menolak..
"Iya sebutkan saja, apa pun itu"
"hmm... tapi aku mau mborong lo...yakin nih?serius?"
"iya, apa pun itu"
" tolong bersihkan lah aku dengan air mata mu dan kata maaf mu, tolong cerahkanlah aku buat aku lebih mengkilap dengan niatan mu dan perbuatan mu...tolong jangan kau pergi meninggalkan ku lagi, tolong jangan kau acuh kan aku lagi, tolong dengar kan aku lagi...."
akupun tersenyum lalu berkata " kamu beneran mborong ya?" 
"hmm,kan aku dah bilang...bersedia?"
"sangat bersedia"
"ooo ya satu lagi ketinggalan"
"iya, apa itu?"
"tolong lindungi aku dengan pemikiran mu."
"baiklah...."
Aku sudah bertekad tidak akan menolak, akan ku laksanakan...
 sudah cukup dengan yang lalu, dan semua ini harus berubah, aku sudah tak mau lagi mengikuti lalai yang menggoda..

 Ony Hertriandita A

Rabu, 22 Desember 2010

Bu'e Kau Cahayaku

bu'e,bu'e...

tetaplah menjadi cahaya hidup ku...


yang selalu menghangatkan hati ku ketika ia galau membeku


yang selalu mencerahkan pemikiran ketika ia tersesat dalam kegelapan


yang selalu iklas memberi kehidupan pada dunia ku tanpa mengharapkan kembali untukmu...



engkau selalu menjadi cahayaku bu'e, selalu...



bu'e,bu'e...



trima kasih karena selalu menghangatkan hati ku


trima kasih karena selalu mencerahkan pemikiran ku


trima kasih karena selalu ikhlas memberi kehidupan pada dunia ku tanpa mengharapkan kembali untukmu


trima kasih bu'e...trima kasih sudah menjadi dan selalu menjadi cahayaku...




bu'e,bu'e...


maafkanlah aku yang tak selalu bisa menghangatkan hatimu ketika galau membeku...atau bahkan mungkin aku yang sering mendinginkan hatimu,dengan membuatmu galau...


maafkanlah aku yang tak selalu bisa mencerahkan pemikiranmu...atau bahkan mungkin aku sering menggelapkan pikiranmu,dengan ulahku...


maafkanlah aku yangg tak selalu bisa memberi kehidupan pada duniamu..atau bahkan mungkin aku sering menjatuhkan duniamu dengan sikapku...


maafkanlah aku bue...maafkanlah aku yang belum bisa menjadi cahayamu..maafkanlah aku...yang belum bisa menjadi apa yang kau harapkan...maaf..
tapi percayalah satu hal bu'e...aku selalu ingin menjadi yang terbaik dalam hidupmu, duniamu, selalu...


bu'e maaf, mungkin hanya do'a tulus yang bisa aku haturkan...


layaknya do'a tulus bunga yang bermekaran dengan cantiknya untuk matahari karena bunga tak bisa membalas kebaikan cahayanya


layaknya do'a tulus bumi untuk matahari karena bumi tak bisa membalas kebaikan cahayanya


bu'e, bu'e, kaulah cahayaku, dan tetaplah menjadi cahaya ku
bu'e, bu'e, trima kasih dan maaf...


dari anak mu...


Ony Hertriandita A


Selamat Hari Ibu y bu'e, 
22 Desember 2010, 22.30 WIB

Minggu, 19 Desember 2010

dongeng ku di negri bumi ku

sekarang yang kulihat hanyalah tempat yang penuh keheningn,
dulu kecerian terdengar melalui nyanyian angin, ,aroma rerumputan pun tercium, ,
terlihat dari kejauhan mereka menanti ku, lambaian tangan, uluran tangan mereka tak ujung henti, ,
Seyuman yang mereka perlihat kan senyuman yang tak sabar untuk menikmati kebersamaan, ,
begitu jahil dan polos nya terpancar kuat, ,
berlarian aku mengejar kalian,
banyak rencana yg kita runtut, matahari pun serasa tersenyum melihat tingkah kita, ,menatap langit yg luas,cerita,tawa pun mengalir tak kunjung henti, ,
merasakan bahwa aku ada, kamu ada, kalian ada,dan kita ada, ,


sekarang tempat indah itu hanya ada dalam ingatan,
sekarang hanya da angin yang bernyanyi hampa,meniup kan daun kering yg rapuh, ,
kupandang langit yg luas,kurasakan angin yg bertiup,hampa, ,
tapi kawan kita tak kan bsa hanya terpaku pada masa lalu, ,
mereka yg dulu pun menyambut,punya jalan dan kehidupan masing-masing, ,
tapi kisah kebersamaan ini akan selalu ada di hati dan ingatan ku, ,
akan menjadi kisah yang sangat menyenangkan,indah tuk dinanti,sahabat, ,
di negri bumi ku, kalian,dan kita, , ,

Ony Hertriandita A