Minggu, 26 Desember 2010

Kaca

Akhir dari setiap langkah yang kuambil untuk melihat... kutemukan benda yang membuat ku terhenyak, dalam sepi aku terperanjat akan kenyataan...kenapa?kenapa?kenapa? kenapa...
dari jauh, aku tak sanggup melihat dengan jelas, ,
bertanya tanya akan apa yang terdapat disana??! aku tak sanggup melihat dengan jelas, ,
mendekat diriku pada bayangan itu, langkah demi langkah aku ambil untuk mendekat, ,belum sanggup aku melihat dengan jelas, yang terlihat hanyalah bayangan yang kabur, , 
Aku sungguh tak mengerti kenapa kaki ini tak mau menghentikan langkahnya, yang kurasakan ia ingin berlari, memaksa ku untuk mendekati bayangan itu, memaksa ku untuk melihatnya. yang bisa kulakukan sekarang hanyalah mengikuti kaki ini melangkah, atau bahkan berlari, ,mungkin akan ada jawaban yang aku temukan disana, berharap kaki ini membawa ku pada tempat yang tepat, mengingat aku tak sanggup mengartikan bayangan yang aku hampiri, ,

Aaaa, ,aku tak mengerti apa yang ku inginkan
aku bertanya kepada kaki yang terus melangkah "kemana kau akan membawaku?".
 ia pun menjawab "tempat yang dekat dengan mu tapi terasa jauh oleh mu", 
"sungguh aku tak mengerti" , 
"kalau begitu kau akan mengerti, percaya saja pada ku", 
"apa masih jauh?kapan kita sampai?", 
"sudah aku beritahu tempat ini dekat, ,mendekatlah,kau akan sadar kita sudah sampai..."

berhentilah langkah ku...terhenyak,terkejut tak bisa ku hindari...
"aaa..pa apa ini?", "ini?kau bertanya pada ku?kenapa kau tak mengenalinya?", "ti..tidaak,aku tahu ini apa, tapi kenapa begitu kusam,kenapa bgitu kotor?", "kau tanyakan saja pada dirimu sendiri,hanya kamu yang bisa menjawab"
dalam sepi aku terperanjat akan kenyataan...
"Kenapa? kenapa kaca ini begitu kusam begitu kotor...kenapa kaca hati ku...".
kaca itu hanya diam tak bergeming, dan akupun menitikkan air mata dengan kondisi ini...
tak tega ia berkata "ah, sudahlah,sudah begini, tak usah nangis begitu melihat ku begini.", 
"mudah sekali kau bertanggapan begitu",
" gimana ya?!",
"kenapa kau jadi begini?",
"bagaimana kalo sebelum aku menjawab, aku bertanya padamu terlebih dahulu, sepertinya itu lebih baik...kemana selama ini kau pergi?kenapa kau acuh padaku?kenapa seolah kau tak pernah mau mendengarkan ku?" 
dan dari semua pertanyaan itu,aku hanya bisa diam...lebih tepatnya terdiam... 
Keheningan dingin memenuhi atmosfir, jelas saja hal ini terjadi..karena aku hanya bisa diam..terdiam mungkin lebih tepatnya, pikiran ku pun penuh..penuh akan pertanyaan dan pernyataan
kemana selama ini aku pergi?bukankah Tuhan ku menciptakan ia ada agar aku selalu berada disisinya?untuk menuju Ridha Tuhan ku, untuk melindungi ku, untuk kebaikan ku. Bukankah seharusnya aku pergi mengikuti kemana ia membawa?karena kaca hati yang tulus,murni nan bersih tak kan pernah menyesatkan...jujur apa adanya...
kenapa, kenapa aku acuh padanya? bukankah Tuhan ku menciptakan ia ada agar aku selalu memperhatikannya?untuk menuju Ridha Tuhan ku, untuk melindungi ku,untuk kebaikan ku. Bukankah seharusnya aku memperhatikan pesan suci yang tersirat, agar aku bisa melihat,merasakan mana yang benar dan mana yang salah,mana yang harus kukerjakan dan mana yang harus aku tinggalkan...agar selalu terlindung
kenapa, kenapa seolah aku tak pernah mau mendengarkannya? bukankah Tuhan ku menciptakan ia ada agar aku selalu mendengarkannya?untuk menuju Ridha Tuhan ku, untuk melindungi ku,untuk kebaikan ku. Bukankah seharusnya aku mendengarkan perkataaannya yang tulus mengarahkan agar aku tidak tersesat
kenapa,kenapa aku lalai, kenapa lalai bgtu menarik hingga aku tergoda??!padahal dia adalah musuh yang nyata
aaa. . .daya ku terlalu lemah, ia lebih memilih mengikuti pemikiran yang tergoda...
Air mata ku terjatuh dalam diam...
Dan akhirnya aku mencair kan kebekuan ini hanya dengan mengucapkan satu kata,satu kata yang aku ulang dan ulang...
"maaf... "
kaca pun bertanya "kenapa kau minta maaf kepada ku?aku hanya mengajukan pertanyaan, sebelum menjawab pertanyaan mu.."
"maaf..."
"aduh, jangan ajak aku menangis lagi untuk kesekian kalinya, cukup-cukup.."
"maaf..."
"iya, iya, iya...tapi sebelumnya maukah kau menolongku?"
aku menatap, dan aku tidak akan menolak, tidak setelah apa yg kulakukan...
dan aku tidak mau menolak..
"Iya sebutkan saja, apa pun itu"
"hmm... tapi aku mau mborong lo...yakin nih?serius?"
"iya, apa pun itu"
" tolong bersihkan lah aku dengan air mata mu dan kata maaf mu, tolong cerahkanlah aku buat aku lebih mengkilap dengan niatan mu dan perbuatan mu...tolong jangan kau pergi meninggalkan ku lagi, tolong jangan kau acuh kan aku lagi, tolong dengar kan aku lagi...."
akupun tersenyum lalu berkata " kamu beneran mborong ya?" 
"hmm,kan aku dah bilang...bersedia?"
"sangat bersedia"
"ooo ya satu lagi ketinggalan"
"iya, apa itu?"
"tolong lindungi aku dengan pemikiran mu."
"baiklah...."
Aku sudah bertekad tidak akan menolak, akan ku laksanakan...
 sudah cukup dengan yang lalu, dan semua ini harus berubah, aku sudah tak mau lagi mengikuti lalai yang menggoda..

 Ony Hertriandita A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar